23 June 2018

o-ow

Suddenly your voice becomes my favorite sound, and your name becomes my favorite noun..

ah, also,

Your head, is my favorite bookstore.


------------------------------------------------
quotes lama, tetep favorit. 

16 June 2018

putting my trust in Allah

when someone comes and starts to touch the bottom of your heart,
"just pray to Allah to always keep your heart & also his heart in faith."
that's what someone once said to me.

so here i am.
praying to Allah, the only one who can turn the heart of every human being,
that if i'm good for him, and he's good for me
universe is gonna work itself to get me and him, together
in the right place, in the right time
not today.. not even tomorrow

and so dear you,
someone out there, somewhere
i do really hope that you'll be doing good
and always put Allah first over anything you may do
and when you feel like crap, maybe, sometimes
and that everything doesn't feel right
may Allah bring calmness to your heart, 
may He hug you and keep you safe always.

in the mean time, 
what i am going to do
is preparing to be the best version of myself

because for a guy like you,
you don't deserve this current version of me
you deserve the very best

so be good!
see you again.
we will meet when the years have passed, 
when we're ready for the next stage of life,
when we're better for each other
to share a lifetime
together
forever

can i get an Amen? 
:)

p.s: i hope somewhere out there, you're also making dua for this, for us. please? 

15 June 2018

Sabrina!

So.. I used to not liking my own name when i was a kid.
Jadi setiap ada orang yang nanya, "namanya siapa?", aku bisa sebut nama yang beda-beda ke setiap orang yang nanya. Lol. Jaman dulu nama yang beken buat anak kecil siapa dah? Tamara, Anastasia, Dhea, Ghea, you name it, pokoknya bukan Sabrina. Jeez, what a stupid kiddo. :))))

People call me Sab, mostly. Fun fact! Kalo di rumah dipanggil Dena, artinya aDEk sabriNA wkakakakak. My junior high school sweethearts call me Cece, karena katanya aku kaya orang Cina haha tapi dibanding sekarang, pas SMP emang lebih Cina deh apalagi belom pake jilbab. Dah gituk aku di Spensix yang mana kayanya emang gaada orang Cina nya, jadi muka kaya aku udah dikata Cina lol... Some call me Brin

Lalu aku ketemu sama seseorang yang bikin aku jadi suka banget sama namaku.
Hanya karena di beberapa waktu, he called me Sabrina, instead of just Sab.
Like... a-pa-sih.
"Sabrinaaa"
"iya, Sabrina"
"semangat ya Sabrina!!"
"makasih Sabrinaa"
dan lain-lainnya.
Rasanya tuh, aduh freak banget but i cannot choose a perfect word to describe the feeling but it did feel so good to hear him say it. 
Sabrina.
Wow i love how it sounds!

Cuma karena itu, aku jadi suka namaku.
Aku jadi sukaaa banget kalo orang panggil aku Sabrina.
I can't think of any better name that suits me the most other than my own name!

Random banget ga sih. But it is what it is! It's a different feeling when people call you by your full name instead of your nick name. Or is it just me.....
Hahaha udah ah mari kita sudahi random post yang super freak ini.

Makasih blogger sudah dengerin Sabrina ngomong ngalor ngidul. hehey

12 June 2018

Just be kind, always

"As a parents, would you rather have your children to grow up smart or kind?" 

As i've grown up... semakin jelas bahwa aku, mungkin akan lebih bangga ketika anakku tumbuh jadi  anak baik. You know, anak baik, literally. Hampir 22 tahun hidup, baru dua taun terakhir aku menyadari bahwa label 'anak baik' tuh nggak se-common kedengarannya. Kaya, kalo ditanya orang, "eh dia orangnya kaya gimana sih?", jawabannya, "ya gitu, baik..". But anak baik yang aku maksud disini, bener-bener baik, what am i saying, you know what i mean lah...

Kenapa gitu ada aja random thoughts kaya gini?

Mungkin karena kebanyakan di kuliah ini, atau emang baru 'dilihatin' waktu kuliah? Kalau this world we're living on is so cruel. There are so many toxic people around us. Orang-orang yang suka nyacatin orang lain, yang peduli banget sama hidup orang lain, yang merasa bisa ikut campur dan ikut mengomentari segala keputusan yang diambil orang lain, yang komeeen aja sama hidup orang lain, like they have no business to be finished at all. Basically, yang judgemental. Kadang sedih, what hurt them so bad? Apa sih yang bikin mereka dengan mudah membenci orang lain? Don't they want to live peacefully? 

Mungkin lumayan kontras, tapi sejujurnya, aku selalu meyakini bahwa people are basicaly good at heart. Mereka mereka yang full of negativity, yang toxic banget, itu semua pasti sebenarnya punya hati yang baik. Aku selalu yakin juga bahwa ketika seseorang ngelakuin salah, nyakitin hati orang lain, or being mean to others, it's either they have a reason behind it or they don't realise they did something bad. Mungkin orang orang di atas, ngga sadar sama apa yang mereka lakukan.

Se menyadari itu aku betapa susahnya ternyata jadi orang baik. Karena toh, toxic people itu juga kalo mau dicari mungkin punya alasan juga kenapa mereka seperti itu. Dan lagi, lagi, we're nobody to judge. 
Makin pusing juga susah ya jadi orang tua, apalagi generasi saya yang habis ini akan jadi orang tua. Harus pintar-pintar ngedidik anak. Semoga kita semua jadi orang tua yang baik, yang bisa menghasilkan ((menghasilkan)) anak-anak baik juga!

Hehehe.. Namanya juga random thoughts, jadinya ini tulisan juga random, deh.
Sebenernya cuma ingin ingetin diri sendiri juga sih, untuk selalu berusaha jadi orang baik.
At least ngga melakukan hal-hal yang mungkin kelihatannya "gitu doang" tapi sebenarnya berpengaruh untuk orang lain yang bersangkutan.
Ngga perlu ngurusin hidup orang lain. Ngga perlu komentar sama keputusan hidup orang lain. Ngga perlu judge orang atas kesalahan yang pernah mereka lakuin. Ngga perlu berasumsi, suudzon, negative thinking sama orang lain ketika kita nggak benar-benar tau gimana faktanya.
Everybody has their own struggle that we know nothing about. We will never know what they've been through sampai mereka bisa ada di tahap itu. 
               "...tapi tetep aja dong mereka nggak bisa kaya gitu!"
Well, kita ngga akan pernah tau gimana rasanya sampai kita benar-benar mengalaminya.
Kalaupun memang itu salah, still, we have no rights to put a label on them. God is the only one who has the rights to judge people. 
Lagipula siapa bilang kita ngga akan melakukan hal yang sama kalau kita jadi dia? We never know.

Mari kita self-reflection.
Sudahkah kita jadi orang baik?
Masihkah kita suka ngurusin hidup orang lain?
Mending cari kegiatan positif yang bikin hidup jadi bermanfaat, buat kita dan buat orang lain.
Kalo ada yang tau kegiatan-kegiatan positif yang bisa diikutin, share boleh dong. Ehehehehehe.

Makasi blogger sudah dengerin aku. Dan kalian yang mungkin baca..
Semoga kita tetep bisa bersikap baik ke siapapun itu, ngga peduli gimana sikap mereka ke kita, ngga peduli apa yang pernah terjadi di masa lalu antara kita dan mereka.

Kalo ada yang ga berkenan, huhuhu.. Monmaaplahirbatin..